Entri Populer

Jumat, 25 Mei 2012


A. Modernisasi desa

Menurut Everret Rogers, modernisasi merupakan proses dimana individu berubah dari cara hidup tradisional menuju gaya hidup yang lebih kompleks dan maju secara teknologi serta cepat berubah. Black mendefinisikan modernisasi sebagai proses dimana secara historis lembaga–lembaga yang berkembang secara perlahan disesuaikan dengan perubahan fungsi secara cepat dan menimbulkan peningkatan yang belum pernah dicapai sebelumnya dalam hal pengetahuan manusia, yang memungkinkannya untuk menguasai lingkungannya, yang menimbulkan revolusi ilmiah (Abraham, 1991). Modernisasi dialami oleh negara-negara berkembang dari kota sampai ke tingkat terkecil seperti desa. Saat ini beberapa desa mengalami perubahan sosial dan budaya akibat modernisasi yang cepat di era globalisasi karena teknologi komunikasi dan informasi yang semakin canggih.
Menurut Bintarto 1983 ada beberapa tujuan modernisasi desa yakni:
1.      Modernisasi dapat memberi gairah dan semangat hidup baru serta menghilangkan monotomi dari kehidupan di desa, sehingga warga desa tidak akan merasa jemu dengan lingkungan hidupnya.
2.      Modernisasi desa dapat meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi warga desa, sehingga dapat menahan arus urbanisasi
3.      Modernisasi yang berarti suatu usaha meningkatkan bidang pendidikan secara merata, sehingga akan dapat mengurangi arus pelajar ke kota dan tenaga terdidik akan tetap tinggal di desa membimbing warga desa lain yang belum maju.
4.      Modernisasi di bidang pengangkutan akan secara berangsur menghilangkan sifat isolasi desa.
5.      Modernisasi merupakan tumpuan bagi pengembangan teknologi perdesaan dan dalam proses pengembangnya warga desa dapat diikutsertakan (Bintarto, 1984).

Dengan adanya modernisasi ciri-ciri desa tradisional saat ini mulai berkurang. Bentuk modernisasi desa antara adalah sebagai berikut:
1.      Berkurangnya isolasi, menerima adanya perubahan seperti mulai banyaknya teknologi yang digunakan, dibangunnya akses jalan menuju lokasi perdesaan tersebut.
2.      Komersialisasi dan rasionalisasi pertanian, dewasa ini pertanian merupakan pekerjaan kompleks dan membutuhkan keahlian khusus seiring kemajuan teknologi.
3.      Urbanisasi kehidupan desa, dewasa ini tidak mungkin lagi mengidentifikasi orang desa dengan melihat pakaian atau perlakuannya yang kedesa-desaan, media masa yang dipakai di desa dan kota hampir sama sehingga antara orang desa dan orang kota memperoleh informasi yang sama, oleh karena itu perbedaan antara desa dan kota saat ini semakin menipis (Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt,1992).
Modernisasi desa tidak selalu membawa pengaruh positif bagi masyarakatnya, namun juga memiliki beberapa permasalahan. Secara umum permasalahan yang erat kaitannya dengan pembangunan desa dapat ditinjau dari beberapa segi, antara lain :
a.       Dari segi keadaan masyarakatnya, masih ada beberapa daerah yang kekurangan pangan dan gizi, terutama pada anak-anak balita, penduduk jarang dan terpencar-pencar karena pengaruh topografi wilayah dan aksesibilitas, kualitas kesehatan yang masih rendah, masih tingginya angka anak putus sekolah, dan lain sebagainya.
b.      Dari segi pemerintahan desanya, struktur dan aparatur masih perlu ditingkatkan dan demikian pula pemantapan di bidang koordinasi sebagaimana mestinya, ditambah belum mantapnya koordinasi pelayanan pemerintah yang dilaksanakan oleh berbagai unsur aparatur vertikal, daerah dan sebagainya.
c.       Dari segi geografisnya, seperti belum seimbangnya desa-desa di Jawa dan desa-desa di luar Jawa, keadaan lingkungan beberapa daerah pedesaan masih kurang memenuhi persyaratan sebagai lingkungan yang sehat, sedangkan teknologi yang dimiliki justru dapat membahayakan lingkungan hidup sekelilingnya. Demikian pula kehidupan yang timpang antara desa dan kota sebagai akibat adanya urbanisasi telah menimbulkan berbagai permasalahan sanitasi pemukiman di bawah standar.
d.      Dari segi kelembagaan perlu ada peningkatan organisasi yang selalu dipantau secara teratur demi ketertiban kelancaran fungsinya.

Berikut beberapa langkah awal yang dilakukan pemerintah dalam rangka mewujudkan modernisasi desa adalah sebagai berikut:
1.      Menempatkan warga desa dalam kedudukan yang sama sebagai warga negara, artinya tidak ada perbedaan status antara penduduk desa dengan kota, seperti pada zaman kolonial.
2.      Mengusahakan corak kehidupan dan penghidupan warga desa atas dasar pemikiran yang logis, pragmatis dan rasional.
3.      Mengusahakan agar warga dapat lebih bersifat kreatif, dinamis, dan fleksibel dalam menghadapi kesulitan sehingga dapat lebih meningkatkan semangat dalam pembangunan.

B. Upaya Mengatasai Permasalahan Modernisasi Desa

Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan modernisasi desa.
1.      Perlu adanya pengadaan fasilitas atau infrastruktur desa sedikit demi sedikit agar permasalahan masyarakat terkait kualitas pangan, gizi, kesehatan, aksesibilitas, pendidikan, dan lain sebagainya bisa teratasi.
2.      Perlu diadakannya sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana pembangunan yang akan dilakukan dalam rangka perwujudan modernisasi agar tidak terjadi cultural shock. Cultural shock ini akan membawa dampak negatif pada kehidupan masyarakat desa, khusunya dalam hal budaya atau cara hidup mereka.
3.      Perlu adanya perubahan pola pikir dan peningkatan kinerja aparatur desa. Hal itu dapat dilakukan dengan cara pelatihan atau sosialisasi kelembagaan dalam rangka meningkatkan kinerja dan memperbaiki pola pikir aparatur desa.
Pemantauan kinerja lembaga lebih diperketat demi ketertiban kelancaran fungsional lembaga tersebut dan demi kemajuan desa.

Senin, 14 November 2011

Sumber Daya Alam dalam kajian Geografi


Sumber Daya Alam Dalam Kajian Geografi
Oleh:
Ana Sulthonah Mutmainah/S.1 Pendidikan Geografi UM/109821417288
            Sumber Daya Alam atau natural resources adalah segala sesuatu yang ada di alam yang memiliki potensi dan dapat dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup makhluk. Hal ini berkaitan erat dengan atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer, dan astenosfer yang merupakan kompenen geosfer. Sumber daya alam meliputi sumber daya yang bisa diperbarui (renewable resources) maupun yang tidak dapat diperbarui (unrenewable resources). Sumber daya alam yang dapat diperbarui artiya keberadaannya dimuka bumi ini dapat diperbarui. Misalnya air, tanah, tumbuhan, dll. Sumber daya tersebut dapat bertambah dan berkurang serta dimanfaatkan oleh makhluk setiap harinya untuk mempertahankan hidup mereka. Sedangkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui merupakan sumber daya alam yang memiliki persediaan tetap, tidak dapat ditambah hanya bisa dikurangi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Hal ini dikarenakan proses terbentuknya membutuhkan waktu yang sangat lama sehingga keberadaannya tidak bisa diperbarui.
Sumber daya alam dapat dikaji dalam berbagai ilmu pengetahuan, tergantung dari sudut mana hal itu dipandang. Salah satu contoh sumber daya alam dikaji dalam teropong ilmu geografi. Melalui pendekatan ilmu geografi sumber daya alam tidak secara murni dikaji melainkan dikaitkan dengan kehidupan manusia di permukaan bumi (antroposfer). Sumber daya alam yang terdiri dari berbagai komponen yaitu lithosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer memiliki keterkaitan dengan kelangsungan hidup manusia dan lingkungannya. Hal ini merupakan ciri khas ilmu geografi yang merupakan suatu ilmu dengan obyek kajian alam/lingkungan, manusia, serta keterkaitan antara keduanya.  
Dalam kajian ilmu geografi sumber daya alam dikaji mengenai proses terbentuknya, persebarannya di suatu daerah (kajian spasial), potensi sumber daya alam di suatu daerah, permasalahan yang timbul terkait kelangsungan hidup manusia beserta lingkungannya dan juga solusi yang disesuaikan dengan kondisi geografis daerah tersebut. Hal ini selaras dengan metode pendekatan ilmu geografi dalam memecahkan suatu permasalahan untuk menemukan solusi yang sesuai. Yaitu melalui pendekatan spasial/keruangan, pendekatan ekologi/kelingkungan, serta pendekatan kompleks wilayah. Melalui pendekatan spasial kita dapat mengetahui potensi dan persebaran sumber daya alam di suatu daerah yang berbeda antar satu daerah dengan yang lainnya. Sedangkan dengan pendekatan ekologi kita dapat mengetahui dan menganalisis keterkaitan antara sumber daya alam dengan kehidupan manusia. Dalam pendekatan ekologi ini hal yang menjadi fokus utama adalah bagaimana manusia memanfaatkan sumber daya alam dalam kehidupannya dengan berbagai aktivitas, baik yang menimbulkan dampak positif maupun negatif bagi alam. Sedangkan metode pendekatan yang terakhir yaitu kompleks wilayah. Metode pendekatan ini merupakan gabungan dari analisa spasial dan ekologi, sehingga dalam mengkaji sumber daya alam akan ditemukan sebuah hasil bahwa perbedaan potensi dan persebaran sumber daya alam di masing-masing daerah akan menyebabkan perbedaan pada aktivitas yang dilakukan manusia. Hal ini mengindikasikan bahwa permasalahan beserta solusi yang timbul pun juga akan berbeda di tiap-tiap daerah dillihat dari unsur spasialnya.
Oleh karena itu mempelajari sumber daya alam dengan sudut pandang ilmu geografi akan berbeda jika kita mempelajari murni sumber daya alam secara keseluruhan. Obyek kajiannya pun tidak hanya pada sumber daya alam itu saja melainkan juga pada aktivitas manusia dalam memanfaatkannya. Hal ini menjadi unsur pembeda ilmu geografi dengan ilmu lain meskipun obyek yang dikaji sama yaitu sumber daya alam. Sehingga sangatlah jelas kajian sumber daya alam dengan sudut pandang ilmu geografi tidak hanya mempelajari bagaimana proses terbentuknya berdasarkan aktivitas geologi melainkan juga mempelajari bagaimana potensi dan persebarannya di muka bumi, pemanfaatannya bagi kelangsungan hidup manusia, serta permasalahan dan solusi yang timbul terkait hal itu sesuai kajian spasialnya.       

Rabu, 05 Oktober 2011

apa itu geografi??????

Geogarfi merupakan ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan (hasil seminar lokakarya geografi di Semarang). atau lebih simpelnya geografi merupakan ilmu yang mempelajari lingkungan alam, manusia, dan hubungan antar keduanya dengan sudut pandang keruangan.
Geografi ilmu yang tidak dapat berdiri sendiri, artinya masih memerlukan ilmu lain. lebih tepatnya Geografi adalah ilmu terapan, kajian dalam ilmu ini sangat luas